Tanggal pernikahan telah ditentukan, keluarga besar sudah tidak sabar menantikan penyatuan insan dalam Akad Nikah. Segalanya tertunda setelah Net menyampaikan berita yang kurang enak, pernikahan ditunda.
Tarikan nafas panjang terdengar begitu berat, lingkaran hitam disekitar mata, cukup serius membutuhkan istirahat yang cukup. Net bingung dengan keputusan tiba-tiba gadis yang menjadi tunangannya.
![]() |
Here |
Ini bukan akhir dunia, bukan akhir hidup dan bukan tidak ada jalan keluar. Tetap saja Net terpukul, tinggal dua bulan impiannya meminang gadis pujaannya harus tertunda setahun, bukan berakhir tapi mengecewakan.
"Kenapa gak cerita sih Rim? "
"Rim takut nyakitin hati kakak, rim pikir, biarkan saja dan kakak bakalan mo nerima"
Rim menagis sesenggukkan, pipinya memerah, tangannya terkepal erat memukul bahu Net. Rim berusia 5 tahun dibawah Net.
"Mau bagaimana lagi? "
" Kakak masih mau menikahiku kan?"
"Rim, semua itu anggaplah sebagai anugerah ya, kamu juga senang kan"
"Iya Kak, Rim akan bertanggung jawab"
Kedua tangan Net ditutupkan ke muka, mengingat ketika sore itu Rim memutuskan menunda pernikahan.
Rim gadis yang manis, telah 5 tahun menjalani hari-hari bersama Rim. Rim memiliki impian yang sangat kuat, dia gadis yang mudah bergaul, pintar hingga akhirnya Rim...
Terdengar dering handphone, Mbah Mis, wanita paroh baya sebagai pengganti ibu kandungnya yang meninggal. Pasti Mbah Mis kecewa akan keputusannya,
"Ya mbah, apa kabar?"
"Kabare apik, Gimana to le... kenapa diundur pernikahanmu?"
"Iya Mbah... maaf"
"Siapa yang nunda , kamu opo Rim?"
"Itu keputusan kami , Rim butuh waktu untuk..."
" Trus kapan le akhirnya?'Net melambungkan pikirannya, menghayalkan dua bulan lagi menjadi seorang suami. Enggan Net menjawab pertanyaan Mbah Mis, setumpuk status pasien dimeja menjadi perhatian Net. Satu persatu sembari berbincang dengan Mbah Mis, Net membaca status yang harus di kerjakan.
Disisi meja, frame foto minimalis bergambar Rim memeluk Net dengan seragam kerjanya. Jas putih Net dan seragam suster berwarna orange, perpaduaan yang indah namun... Net merindukan sosok gadis itu, hingga tanpa sadar
"Bayi...Rim...jenazah"
"Jenazah le?"
Net bingung mendengar Mbah Mis panik, terdengar tangisan
"Inna lillahi! Bayi? Bayi apa? Kapan lahirannya kok tiba-tiba sudah ada jenazahnya? Kapan Rim hamil? "
Mbah Mis memberondong Net dengan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba memberondong kepalanya. Net berdiri, dihentakkan kakinya ke lantai, suara tangis Mbah Mis mereda.
"Kok seperti itu kelakuanmu"
"Mbah ..."Net kacau, tidur kurang, kecewa, rindu pada Rim, Mbah Mis menangis.
"Lalu Rima hamil sama siapa?"
"Mbah..."Kata-kata Mbah Mis tidak bisa dihentikan,
"Kasihan Rim, kondisinya gimana"
"Rim sehat mbah..."Situasi kacau, Net segera tersadar,
"Mbah, maaf ya ..."
"Rima hamil sama siapa le?"
"Rima gak hamil mbah"
"Lha...piye to? tadi kamu bilang bayi Rim?"
"Masya Allah Mbah Mis...tadi Net sedang priksa status pasien, ada bayi, jenazah dan Net kangen sama Rim, jadi kacau bicaranya Mbah... "
"Benar le?"
"Iya Mbah..."
"O...ya syukurlah, lha...terus kenapa nunda menikah?"
"Rima dapat beasiswa belajar di China setahun Mbah, itu impiannya"Kaget Mbah Mis mereda, Net masih dirundung sedih, kecewa, mengecup foto mereka dan menutup status pasien yang membuat ribut dengan Mbah Mis.
![]() |
Flash Fiction ini diikutkan pada Prompt Challenge Quiz |
Hehehe..untung bukan status fesbuk :D aduuh adaa aja nih idenya, bagus mbak.
oalah...he2. memang jadi beresiko klo kerja disambi-sambi...:-) keren mak idenya...
Mba Helda : iyah, status pasien yang ada di Rumah Sakit itu tuuu
makasih ya, *efek ngider di RS
Mba Nunung Nurlaela : kerja disambi-sambi *kisah nyata mak, nyambi maksudnya * maksih ya
Wah, keren mbak idenya.. Bagusss... :-)
huahahhahah ada2 aja pak dokter.. kalo Rim ga mau, sama anak saya aja, Pak :D
aihhhh ini blog keren banget dehh dulu aku liat di hp eh sekarang di pc keliatan kerennya :D
ceritanya juga keren
ya ampun lucunya :))))
Mba Diah : makasih ya, idenya...kangen masa laluku *
Mba Istiadzah : comblangin gak?
Mba Hana : blognya ya...ada permennya lho? :-) makasih ya
Mba Latree : luthu nya...
blognya bagusss... kasih tau dong caranya bikin
Waduh awas lho Net, nanti malah salah bikin status, bisa2 pasiennya berubah nama jadi Mbah Miss... :)
Mbah Miss u getu mba Wilda? heheee
Mba Sri... makasih ya, caranya gampang kok...tinggal cari sesuai keinginan kita trus tempel deh...
Hahaha.. Mbah Mis.. Mbah Mis.. :D
hooo
bayi pasien toh Pak Dokter....
hahaha...
What an immagination, hampir tersesat nih mak dalam cerita :)
Keyeeennnn ;)
He he status pasien bikin kacau ya mak ..
Tersesat dalam cerita...ach akhirnya da jalan to mba Diah?
Mba Lianny : iya sepertinya kalaus edang rindu itu begitu
pak dokter, ikut aja ke China, skalian jalan2 gitu. hahahahahahaha
na : sepertinya keputusan sulit, ada seseorang yang bisa kusamperin disini *wataaaak.... heee, salam kenal mba