Rss Feed
  1. Puisi : Aku

    Thursday 25 July 2013

    Aku
    Aku bangkit 
    Entah

    Mampukah meraih-Nya

    Kala tangis gugu tak mampu kuhadirkan

    Gelapkah diriku?
    Keraskah hatiku?
    Hilangkah imanku?

    Tetesan air wudhlu

    Mencoba membantuku meraih cinta-Nya

    Lagi

    Tak kudapati tangis dan lega dalam jiwa ini

    Jauhkah aku dengan Engkau ya Rabb,
    Semakin kucoba untuk menangis,
    Hanya tanya dalam pikirku

    Aku ingin Engkau ya Rabb,
    Aku ingin bercanda bersamamu,
    Aku ingin menceritakan bahagiaku,
    Aku ingin berterima kasih pada-Mu
    Aku ingin terbasuh air mata cinta pada-Mu
    Aku ingin dada ini senantiasa tergetar, kala menyebut nama-Mu

    Ya Allah ya Rabbi,
    Betapa teknologi semakin membutakan aku
    Betapa dunia semakin menawan imanku
    Namun apakah aku harus menggadaikan jiwaku
    Hanya menuliskan doa dalam status media sosial?
    Karena waktu untuk bersimpuh di sajadah menjadi terbatas?

    Pintaku dalam usia dari-Mu
    Gerakkan lisan hamba untuk berdoa langsung pada-Mu
    Gerakkan tangan hamba untuk memohon di atas sajadah indah
    Getarkan jiwa hamba ketika asma-Mu kusebut
    Getarkan hati hamba untuk melangkah menuju hari kemenangan

    Menang ketika aku mampu beribadah dalam keterbatasan waktu
    Menang ketika aku mampu menahan untuk pergi dari cakap tak berarti
    Menang ketika aku mampu menyingkirkan malas menjadi ibadah
    Menang ketika aku mampu berpuasa
    tidak hanya menahan lapar dan dahaga

    Namun menang dalam beribadah di mana hanya Engkau yang melihat
    Kupasrahkan ibadahku
    Engkaulah yang menilai
    Aku 

    tahu

    Engkau senantiasa ada di dekatku
    Engkau senantiasa melihat apa yang kulakukan
    Engkau mendengar apa yang tak ucap
    Engkau memberiku nikmat
    kadang tanpa aku minta

    Ya Rabbi...
    Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?


    Jakarta Barat, 26 July 2013
    Beberapa hari menuju hari kemenangan



    Masih ada waktu untuk PDKT dengan Cinta yang sesungguhnya
    Cinta kepada yang memberi aku cinta.



     


  2. 4 comments:

    1. Irma Senja said...

      Puisi yg terindah adalah puisi cinta khususnya puisi cinta untuk Sang Maha Cinta... :)

    2. Anonymous said...

      keren euy.. hampir nangis bacanya..

    3. alaika said...

      Wow, ternyata dirimu juga ahli dalam menguntai bait puisi, Mak! Puisi yang begitu menyentuh kalbu, komunikasi terindah dengan sang pencipta. Turut mengaminkan segala pintamu, yang adalah juga merupakan pintaku. Aamiin.
      Selamat hari puisi, Indonesiaku.

    4. MT said...

      aih, puisi yang menggerakkan hati!

    Post a Comment