Rss Feed
  1. [BeraniCerita#1]Surat Merah Jambu

    Sunday 10 February 2013

    Kulipat surat berwarna merah jambu, kucium, wangi, tulisan yang kutulis, telah kuhafal, kubaca lagi, kulipat dan kubanyangkan Dita akan senang menerimanya, membuka dan membaca tulisan yang tertulis
    “Sekian lama kita bersama, dalam panas dan hujan, dalam ceria dan sedih, Ijinkan aku meminang hatimu, Edo"
    Here


    Dita, gadis manis yang menemani kuliahku. Bersamanya setiap membutuhkan semangat untuk mengerjakan tugas ataupun menemaniku di warnet kampus tempat bekerja paruh waktu.
    Dita tidak keberatan bersamaku berjalan kaki pulang kuliah, duduk didepan kosnya sambil bercanda menceritakan hari-harinya. 

    Tak sabar, segera kumasukkan surat merah jambu kedalam amplop, kumasukkan kedalam tas kuliahku, kurapikan kemejaku, kusisir rambut dan bersiul keluar kamar kosku. Kulirik sekeliling ruangan kos, sepi, aku beranjak dan tiba-tiba,
     “Nah loh, tumben rapih, bersiul pula”
    Ternyata Ariel masih ada di kos, dia sahabatku sejak SMP beda fakultas.

    “Iya nih efek bulan februari”
    “Apa hubungannya Do?”
    “Ach... sudahlah ayo berangkat, keburu telat”
    Aku memotong mulut Ariel yang melonggo, berjalan menyusuri jalanan, masuk kampus dan berpisah dipertigaan gedung, Ariel gedung C, aku gedung D.

    Suasana kampus begitu ramai, belum begitu siang, aku ada kelas diangka 10.15, sekarang 09.45 masih ada waktu untuk bertemu Dita diluar kelas, yah kami satu kelas dan selalu duduk bersebelahan.
    Dita gadis yang anggun, itulah mengapa aku suka bersamanya hingga tumbuh benih cinta dengan melukiskan berjuta tanda cinta dihatiku, menyemai indah menyeruak hingga ubun-ubun.

    “Hi, Do...ngapain lu? Bengong, masuk yuks”

    Pucuk dicinta ulam pun tiba, Dita datang sendiri mengenakan gaun cokelat, jilbab yang senada dengan corak garis.

    “Ntar ach, masih lama, duduk sini”
    “Warna baju kita sama ya Do,Cokelat”
    “Iyah...aku malah gak ngeh”
    Keringat dingin keluar menghiasi kudukku, tanganku gemetar namun semangatku menguatkanku membuka tas, kulihat Dita asyik memainkan tasnya

    “Do,kaktus yang kamu kasih dah berbunga loh, aku suka banget?”

    Mata Dita bulat, berwarna hitam, segar sekali, tangannya tanpa sungkan menepuk bahuku, jantungku bergedup keras,

    “Mekar berbunga seperti hatiku Dit”
    “Seindah hamparan rindu ini ya Do"
    Degub jantungku berloncatan, Rindu untukku kah?
    “Merangkai indahnya harapan Dit”
    “Ku yakin harapan ini akan berpaut"
    Pasti kamu menerima pinanganku Dit, kuambil surat merah jambu dari dalam tas, sebetulnya malu memberikannya tapi untuk mengatakannya pun tak sanggup.

    “Pinjam catatan yang kemarin dong Dit, aku belum selesai”
    “Bentar”
    “Nich, masuk yuk”

    Dita mengajak masuk kelas, aku masih mematung

    “Duluan dech Dit”

    Kumasukkan surat merah jambu dibuku catatan Dita, ups....ada yang jatuh, kuambil kertas putih ukuran postcard, kubalik

    “Hah??”
    Jantungku hampir berhenti, nanar mataku membuat kepalaku sakit, kudekatkan postcard kemataku, kupandangi foto dua orang yang kukenal, kueja perlahan tulisan yang menghiasi postcard. Kuambil surat merah jambu dari dalam buku, kuremas kumasukkan kembali kedalam tasku.

    Tak mungkin menyakiti hati mereka, sahabatku Ariel dan menambah kegalauan Dita, biarlah mereka bersama bahagia seperti foto di postcard itu dengan tulisan yang menyertainya.
    “Aku akan selalu bersamamu Riel, dua tahun sudah kita bersama, Dita”





  2. 7 comments:

    1. Irma Senja said...

      saya msh belum berhasil nih mak *_*

    2. Unknown said...

      hiii mba Nathalia : hihiiii, terlena akan kebersamaannya tok'

      Mba Irma : tulisan mba bagus, aku terinspirasi lo dunia senjanya...

    3. Unknown said...

      iyah begitu dech...
      makasih mba jiah

    4. wah sudah dua tahun ternyata hubungan Dita dan Ariel ...

    5. Unknown said...

      mba lianny : aku juga heran kenapa si Edo gak tahu? hehee

    Post a Comment