-
Antara Kerja, Kuliah, Bisnis dan Anak
Wednesday, 25 September 2013
Alhamdulillah memasuki pernikahanku yang ke lima, emosi dan hati sudah seiring dan sejalan. Ditambah anugerah dari Allah SWT seorang anak lelaki yang cukup pintar dan meskipun sedikit tidak bisa di rem dan dinasihati, Faiz bukan seorang yang suka membuat orang lain ngelus dada. Kadang malah akunya yang towel towel pantat si Faiz karena enggak bisa berhenti dari lompat dan larinya yang sudah kelimpungan karena cape dan ngantuk.Pyuh, Abinya yang berkutat dengan pekerjaan yang mengharuskan dia stand bye kali-kali ada panggilan darurat. Mau enggak mau aku harus siap dengan kondisi harus ditinggalkan malam-malam, pun ketika hari Minggu si Abi juga enggak libur tetap mencari sebuah peluang agar rupiah demi rupiah terbilang dalam buku rekening atas namaku.Beberapa waktu yang lalu, aku menjadi asisten si Abi. Alhamdulillah pekerjaanku akhirnya terbayar dengan berbagai kesempatan untuk memasarkan property hingga akhirnya aku ketagihan dan akhirnya aku bukan menjadi asistennya lagi. Iya...aku berkerja sediri tapi pekerjaan tetapku di kantor tidak aku lepaskan begitu saja.Pada hari libur kemarin, Faiz minta diajak berenang tapi aku tolak dengan halus...sama abi saja ya Nak, ummi lagi sibuk sekali dan ummi enggak bisa ke kolam renang...karena memang ummi enggak bisa berenang.Pyuuuh, rasanya kasihan sekali melihat Faiz begitu sedih karena umminya enggak bisa berenang, apalagi...malam hari aku tinggal kuliah meneruskan D III ku yang nanggung, enggak ada formasinya kalau CPNS. Akhirnya aku mau saja ketika si Abi mengambil formulir di UI program ekstention atau jalur khusus mahasiswa pekerja.Pulang kerja pukul 16.00 aku langsung menuju Depok dari Tangerang dan pulang lagi pukul 21.00 malam. Memang sih, selalu ada Faiz dalam perjalanan dan itulah waktu bersama anak lelakiku. Waktu yang sangat sedikit itu biasanya untuk berbagi cerita hingga akhirnya kami tertidur.Bulan depan adalah waktunya aku ujian pendadaran. Pekerjaan kantor memaksaku untuk belajar sistem baru dengan perubahan yang cukup banyak. Ganti bos ganti produk pelayanan, uugh rasanya kok jadi crowded ya? Apalagi property yang aku pasarkan juga sedang hot-hotnya. Banyak sekali respon yang datang via telepon, via email dan ada juga yang malah langsung mencari alamat rumahku.Tadi malam, si Abi berangkat ke kantor pukul 20.00 malam dengan wajah sumringah. Konsumennya membeli tiga unit apartemen sekaligus. Kabar bagus itu sungguh-sungguh melupakan aku akan ke crowdidan pikiranku antara kerja kantoran, kuliah, memasarkan property dan anak.Mata Faiz sudah rada merem siiich, tapi masih minta dibacain bobo. aku males sebetulnya, aku pingin membagi pikiranku bagaimana menyelesaikan beragam kesibukan ini. Namun akhirnya aku mengambil bobo dan membacakan cerita si Bona yang punya belalai panjang yang berteman dengan rong-rong. Waktu dan tugas itulah yang paling mulia dan memang inilah waktuku untuk menjadi ibu yang sesungguhnya, bukan mikirin kerja kantoran, kuliah atau memasarkan property.Entah kenapa mata Faiz kok bisa jadi mbulet begitu dan energiku semakin habis. Faizpun tetap ingin dibacakan yang lainnya. Baiklah pada halaman si Nirmala, Okky dan ratu Bidadari...aku membacakan dengan jelas awalnya, karena sudah sering dibacakan dan aku hapal bagaimana ceritanya...aku menutup mata dan...tertidur.Ketika bangun, aku kembali ke rutinitas seorang ibu yang memasak, menyuapi Faiz dan bersiap-siap bekerja tanpa ada kuliah dan ikut-ikut memasarkan property. Seandainya cerita di atas tadi menjadi nyata...aku tak sanggup untuk memikirkan sebanyak status yang aku sandang.Cukuplah aku menjadi ibu yang bekerja di kantor dan pulang pukul 17.00 sore untuk menjemput Faiz mengaji. Karena sebetulnya seorang wanita adalah ibu dan pendidik anak di rumah. Biarlah nanti si Abi saja yang melanjutkan kuliah S2 dan S3 nya dan yang getol memasarkan property. Aku sebagai penyemangat saja ya bi dari rumah dan dari kantorku yang sederhana.Bye khayalanku untuk umminya Noofa, semoga suka dengan khayalanku sebagai wanita tersibuk di dunia. Yang mengejar ilmu dan uang tapi tertidur ketika membacakan majalah bobo untuk Faiz.Aku mau menjadi ibu rumah tangga dan ibu dari Faiz yang baik serta bekerja dengan waktu yang rasional. Karena sebaik-baik wanita adalah yang mampu menyelaraskan antara pekerjaan di luar rumah dan anak-anak yang dilahirkannya, aamiin.Posted by Unknown at 21:42 | Labels: Giveaway | 2 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Puisi : Aku
Thursday, 25 July 2013
Aku
Aku bangkit
Entah
Mampukah meraih-Nya
Kala tangis gugu tak mampu kuhadirkan
Gelapkah diriku?
Keraskah hatiku?
Hilangkah imanku?
Tetesan air wudhluMencoba membantuku meraih cinta-NyaLagiTak kudapati tangis dan lega dalam jiwa iniJauhkah aku dengan Engkau ya Rabb,Semakin kucoba untuk menangis,Hanya tanya dalam pikirkuAku ingin Engkau ya Rabb,Aku ingin bercanda bersamamu,Aku ingin menceritakan bahagiaku,Aku ingin berterima kasih pada-MuAku ingin terbasuh air mata cinta pada-MuAku ingin dada ini senantiasa tergetar, kala menyebut nama-MuYa Allah ya Rabbi,Betapa teknologi semakin membutakan akuBetapa dunia semakin menawan imankuNamun apakah aku harus menggadaikan jiwakuHanya menuliskan doa dalam status media sosial?Karena waktu untuk bersimpuh di sajadah menjadi terbatas?Pintaku dalam usia dari-MuGerakkan lisan hamba untuk berdoa langsung pada-MuGerakkan tangan hamba untuk memohon di atas sajadah indahGetarkan jiwa hamba ketika asma-Mu kusebutGetarkan hati hamba untuk melangkah menuju hari kemenanganMenang ketika aku mampu beribadah dalam keterbatasan waktuMenang ketika aku mampu menahan untuk pergi dari cakap tak berartiMenang ketika aku mampu menyingkirkan malas menjadi ibadahMenang ketika aku mampu berpuasatidak hanya menahan lapar dan dahagaNamun menang dalam beribadah di mana hanya Engkau yang melihatKupasrahkan ibadahkuEngkaulah yang menilaiAkutahuEngkau senantiasa ada di dekatkuEngkau senantiasa melihat apa yang kulakukanEngkau mendengar apa yang tak ucapEngkau memberiku nikmatkadang tanpa aku mintaYa Rabbi...Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?Jakarta Barat, 26 July 2013Beberapa hari menuju hari kemenanganMasih ada waktu untuk PDKT dengan Cinta yang sesungguhnyaCinta kepada yang memberi aku cinta.
Posted by Unknown at 20:14 | Labels: Puisi | 4 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Cita dan Cinta
Monday, 17 June 2013
Prompt #17 : Cita dan CintaHatiku begitu senang, takjub dan gembira. Anak pertamaku, Noe sebentar lagi akan melepas seragam merah putihnya."Ma, kenapa senyum-senyum sendiri?" pertanyaan Noe membuatku kaget, aku bergegas mengambil kunci mobil."Kamu cakep sekali, semangat!!!" aku mengepalkan genggaman tanganku, aku grogi, aku panas dingin memperhatikan Noe. Noe yang akan meninggalkan sekolahnya.Aku memacu mobilku dengan kecepatan sangat sedang, hingga bisa dikatan pelan. Noe asyik menghadap gadget-nya, terkadang dia senyum-senyum sendiri juga. Aku merasakan aliran darah di dadaku tak menentu. Aku berperang melawan batinku, yang sekolah itu Noe, kenapa aku yang menjadi seperti ayam tersiram air panas?"Mama serius mau tinggal di KL?" Noe bertanya sendu."Mama ada kerjaan di sana, Noe," jawabku dag dig dug."Karena itu, Noe sekolah di Yogya?" tanya Noe dengan suara lirih."Noe bakalan bareng Papa lagi, Nak. Mama cari uang dulu, nanti Mama diskusikan kalau Noe mau kuliah di KL" jawabku diplomatis. Aura kebahagiaan sedang melingkupiku."Iya dech, itu kalian yang pilih, Ma! Noe nurut saja!!" Jawaban Noe mengguyurkan air kebahagian yang seketika akan terwujud menjadi kebahagiaan terindah untukku.Noe akan sekolah di Yogya, semuanya sempurna. Aku akan menjalani hari-hari baruku, tanpa Noe. Aku mencintai Noe, tapi aku berhak melanjutkan impianku, impian cita dan cintaku. Sebagai ibu, aku telah mendidik Noe dengan baik, Noe mendapat nilai tertinggi. Semua itupun tak lepas dari guru kelasnya, yang juga mencintaiku. Seseorang yang akhirnya memisahkan aku dengan Papa Noe. Seseorang yang memberiku kesempatan untuk ke KL.Handphoneku berbunyi beeb , sms masuk.Credit "Henidar, nilai Noe perfect, aku senang menjadi guru kelas Noe. And Now? Will You Marry Me?"Posted by Unknown at 01:26 | Labels: Monday Flash Fiction | 29 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Yang Kusayangi
Wednesday, 12 June 2013
Prompt 16#Yang Kusayangi
Udara cukup panas di luar, aku menantikan orang yang sangat kusayangi datang. Aku merapikan rambut yang basah dengan jari ku, cantik, bajuku pemberian tanteku, bagus, perasaanku, sungguh kelam, kontras dengan hari ini.Dari kamar, suara gaduh itu mulai mengaduh, keras dengan tendangan-tendangan yang kadang membuatku bingung. Mengapa dipindahkan barang-barang dari toko ke apartemen yang mungil ini? Papa banyak uang, kerja pagi hingga malam. Mama, suka sekali belanja, hingga penuh, riuh segala perabotan, baju-baju, termasuk juga bajuku. Tapi aku tidak suka."Braaaaak!!!!" suara itu lagi, kapan aku bisa nyaman tinggal di rumah ini. Papa berangkat tanpa kecupan sayang, terburu-buru. Mama berjalan mondar-mandir, aku tahu dia sedang gundah, aku segera berlari ke arah jendela, menantikan orang yang sangat kurindukan."Cepat, aku tunggu!!! kamu terlambat!!"Suara Mama menelepon, mataku menatap tajam jalanan dari jendela, matahari cukup panas, sepanas hati Mama. Hatiku berdebar, tas berwarna perak senada dengan gaun Mama yang berwarna abu-abu. Acara tak penting dihadiri Mama. Aku sangat tidak suka.Kupandangi jalanan di luar, hatiku berdebar!!! Mata Mama melotot ke arahku, aku benar-benar takut. Mama mendekatiku, ayo...datanglah orang yang kusayangi, aku enggak mau ditampar Mama. Mataku menatap jalanan luar ketika tangan Mama hendak meremasku, tiba-tiba...Mak Hana Picture "Assalamu'alaikum...Hanaaaa," suara itu akhirnya datang."Eh, masih ada Ibu?" pemilik suara itu langsung kudekap, Mama meninggalkan kami dan melesat ke luar dan kulihat dari jendela telah memasuki mobil, entah milik siapa. Kini, Embak pengasuh yang kusayangi telah memelukku erat. Aku sangat menyukainya, bukan Mamaku. Usiaku tiga tahun, cantik dan mendapatkan sayang dari embak pengasuh.Posted by Unknown at 23:45 | 17 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Gerimis
Monday, 27 May 2013
Mengeliat aku dikeheningan sepiMematung segala rasa yang telah tidurMenatap wajah para pencintakuMungil senyum kala mata terpejamMembuatku bersyukur atas karunia-MuKetika sambut angin menggigilkan kulitkuKepakan burung di pagi hari tak kujumpaiKulihat tetes air dalam kubangan airKenyataan air hujan telah menggenangi bumiSapaan malaikat mungilku menyemangatikuSeraya merindu pada-Mu, kupanjatkan doaSubuh basah ini aku tengadahkan pujianSalam mesra kuberikan pada kekasihkuSebuah puisi untuk pagi ini,Jakarta, 28 Mei 2013Posted by Unknown at 19:48 | Labels: Puisi | 0 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Quiz Monday FlashFiction Prompt #3: Penabrak itu
Monday, 13 May 2013
Berada di perempatan Fatmawati sungguh membuat aku semakin galau. Kulirik sebuah rumah sakit tempatku pernah melepaskan penat dan mendapatkan uang."Lampu merah ya?""Huuh, mana panas!"Pak polisi menatapku tajam, aduh! jangan ketahuan dooong, enggak begitu parah kan yang seperti ini?"Hey!" suaramu cukup nyaring dan mengagetkan, lampu merahnya lama bener.Lihat dari sini "Hm..." aku menjawab dengan hembusan."Ke Bogor yuks""Ayoook, beneran apa boongan niiich?"Braaaak!!!Motorku ditabrak dari belakang, gawat...aku harus marah atau jaim? Tidak terlalu kencang sich? Pak Polisi cuma berdiri saja, huuuu!"Ups!" lagi-lagi kamu mengagetkanku."Bentar ya?" kataku."Celaka!!!" aku baru sadar motor ini, motor Rika yang aku pinjam, rusak enggak ya? aku menengok ke bamper belakang dan... D 6143 UG, itu pelat motor yang aku kenal. Lampu hijau menyala, namun polisi masih menghentikan kendaraan dari arah Pondok labu.Mata dari helm full face itupun terbelalak, ketika aku menatap ke arahnya."Wow, baru pulang? ketahuan dech surprise-nya!"suara dari penabrak motor di belakangku."huuu...nyebelin, kapan dari Bandung? pake acara nabrakin motor pula!"Aku menepikan motorku, Kamu mengikuti."Hm...earphone-nya warna merah nich?" kamu mengambil earphone dari balik helmku yang barusan mengeluarkan suaramu."Maaf ya, bukan earphone darimu, abis aku lagi pake baju merah sich!" aku mengedip mesra, ternyata aku ditabrak oleh pacarku sendiri yang dari tadi telepon-teleponan di jalanan.Posted by Unknown at 01:18 | Labels: Monday Flash Fiction, Quiz | 22 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
-
Rapid Fire Qustion
Thursday, 9 May 2013
Selamat hari Jum'at, masih terbelenggu dengan tugas kantor yang masih panjaaaaaang antriannya. Boleh dong, sesekali melihat mention dan bener juga, aku dapet mention dari Mba DeKa. Ada apa gerangan? karena ini hari pertama aku menulis setelah kejadian itu. Baiklah, aku akan menajawab pertanyaan yang begitu mengena *heeeeem, karena sudah resah dan gelisah juga melihat tumpukan buku di kamar eh...ada pertanyaan tentang buku, baiklah aku jawab dengan riang dan gembira.1. Nambah atau ngurangin timbunan buku?
Sebisa mungkin aku tidak akan membuang buku, aku elap aku naikan tempatnya agar terlihat. Kalau dikurangi, kesihan juga yang mau ditaro mana?
2. Pinjam atau beli buku? Beli, kalaupun pinjem aku rayu sedemikian rupa hingga memelas dan akhirnya "untuk persahabatan kita" buat kamu, horaaaaay.
3. Baca buku atau nonton film?
Baca buku, lebih mengimajinasikan pikiran. Nonton film sudah jarang sekali.
4. Beli buku online atau offline? Offline, ngubek-ngubek mulai dari kertasnya bagus enggak? huruf yang dipakai menikmatkan engga...
5. Buku bajakan atau ori?
Ori Mba, kalau bajakan takutnya ilang satu halaman *tongos pipi orang di sebelahku
6. Gratisan atau diskonan?Gratisan, Alhamdulillah. Diskonan jauh lebih disayang suami.
7. Beli pre-order atau menanti dengan sabar?
Belum pernah yang seperti ini, jadi menanti dengan sabar, jika ada yang kasih hadiah buku *Alhamdulillah
8. Buku asing (terjemahan) atau lokal?
Buku asing punya suamiku, lokal punyaku, etapi aku ada juga buku terjemahan *sakedap dipinggirke dan sakedap dibaca lagi.
9. Pembatas buku penting atau biasa saja?
Penting, tapi kadang malah ilang sama si anak kecilku yang ganteng, akhirnya perlu sensor perabaan.
10. Bookmarks atau bungkus chiki?
Bookmarks, kalau bungkus chiki? emang ada chiki yang dibungkus? heheee?Pertanyaan tambahan: 1. Kopi atau air putih? Air putih, sesuai dengan fitrah...Kopi kalau lagi ngantuk dan butuh kesegaran
2. Drama menguras air mata atau drama komedi?
Komedi ach *sapa tahu kaya andre taulani yang sukses dari komedi daripada nyanyi
3. Ngurus anak-suami atau nulis?
Kesepakatan dengan hati (ngurus anak-suami jika di rumah) nulis (sela-sela jam kantor atawa jika di rumah jika dua orang ganteng terlelap)
4. Sunyi atau full musik?
Full musik, nulis cinta musiknya gamelan *haaaah?
5. Jempol atau telunjuk? Alasan! Jempol, abis jempolku lebih cantik daripada sepatu? lhooo? kalau telunjuk takut dikira nyetop bis
Pertanyaan tambahan dariku: 1. Nulis yang serius atau lucu-lucuan?Serius bisa, lucu-lucuan bisa, tergantung aku lagi banyak duit atau tipis dompet, heheee...
2. Facebook atau twitter?Facebook, no comment with twitter *belum saatnya kali ya
3. Buku tebel atau tipis?Buku tebel lebih enak buat bantalan, buku tipis enggak enak pegangnya*tergantung situasi sich? kalau di bis enakan yang tipis.
4. Liat berita atau acara gossip?Gosip, hehee..berita lebih banyak dibaca, ngeri lihat berita jaman sekarang *gosip lebih banyak kalah sama anak juga, jadi enggak pernah nonton tipi
5. Aku kelihatannya orang serius atau baik sih :D ????Serius banget yang namannya Mba DeKa, wong aku minta bunga mawar beliau belikan aku buket mawar lebih dari dua. Pas aku terima aku diguyur air cucian beras sama anakku, eheheeee, kalau ketawa aku ngga jadi bilang Mba DeKa serius... Hahaaaa.....Baik banget mpe aku enggak bisa balesnya, lhooo?Yang ketiban sampurku adalah.....
1. Istiadzah Rohyati Zakaria3. Matris LondaYang dapat dobel dari temen lain, boleh ngerjain lagi kok :p
Jangan lupa yang udah ngerjain linknya taruh di komentar bawah ya.... :)Posted by Unknown at 22:17 | Labels: my friend | 3 comments | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |